KISAH BILAL DAN PENDERITAANNYA

Posted by IWAN MUTTAQIN Sabtu, 10 Maret 2012 0 komentar
Bilal r.a.hu adalah salah seorang daripada sahabat-sahabat Nabi Muhammad s.a.w. yang paling terkenal. Dia merupakan muazzin atau juru azan di Masjid Nabi. Dia merupakan seorang hamba Habshi yang dimiliki oleh seorang kafir di Mekah. Pengislamannya telah menimbulkan kemarahan yang tidak keruan didalam hati pemiliknya. Dia pun diazabkan tanpa perikemanusiaan. Umayyah bin Khalaf, pemusuh ISLAM yang terkemuka yang memiliki Bilal akan membaringkannya atas pasir yang panas membakar serta meletakkan batu besar diatas dadanya sehingga ia tidak dapat menggerakkan tulangnya yang lapan kerat. Kemudian berkatalah Umayyah kepada Bilal:"Tinggalkanlah agamamu. Kalau tidak matilah kamu dalam kepanasan matahari yang tegak."

Bilal menjawab dengan berkata:"Ahad"-(Tuhan Yang Esa)-"Ahad-(Tuhan Yang Esa)."

Pada waktu malam ia didera dengan cemeti sehingga badannya luka. Pada waktu siang pula, dia dibaringkan diatas pasir yang panas. Tuannya berharap yang ia akan meninggalkan agamanya atau pun mati akibat luka-luka dibadannya. Namun demikian Bilal masih tetap dengan pendiriannya yang teguh. Umayyah, Abu Jahal dan pengikut-pengikut mereka menyiksa Bilal secara bergilir-gilir. Akhirnya Abu Bakar telah menebuskannya dan dari sejak itu hiduplah ia sebagai seorang Muslim yang bebas. Semenjak ia dibebaskan, dia sentiasa berdampingan dengan Nabi Muhammad s.a.w. sehingga Baginda s.a.w. wafat. Selepas kewafatan Nabi Muhammad s.a.w., Bilal pun meninggalkan Kota Madinah.

Pada suatu ketika dia telah melihat Nabi Muhammad s.a.w. dalam mimpinya. Berkata Nabi Muhammad s.a.w. kepada Bilal: "Wahai Bilal, mengapakah kamu tidak melawatku?"

Sebaik-baik sahaja dia bangun dari tidurnya, dia pun bersiap-siap untuk berangkat ke Madinah. Setibanya dia dikota itu dia telah berjumpa dengan Hassan dan Hussain, cucunda Nabi Muhammad s.a.w. Mereka menyuruh dia berazan.Permintaan orang yang dicintainya itu tidak dapat ditolak. Apabila suara Bilal berkumandang diruang angkasa Kota Madinah, penduduk-penduduknya pun tanpa segan dan silu menghamburkan air mata mereka kerana teringat zaman keemasan yang telah mereka lalui semasa hidupnya kekasih mereka Nabi Muhammad s.a.w. Sekali lagi Bilal telah meninggalkan Kota Madinah dan akhirnya meninggal dunia di Damsyik pada tahun Hijiriah yang ke dua puluh.
Terimakasih Atas Kunjungan Sahabat Cilibur Inspirasi
Judul: KISAH BILAL DAN PENDERITAANNYA
Ditulis oleh IWAN MUTTAQIN
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Saahabat Cilibur Inspirasi, Jika Sahabat Cilibur ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://ciliburkerajan.blogspot.com/2012/03/kisah-bilal-dan-penderitaannya.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini. Salam Sahabat Cilibur Inspirasi dan Sukses Selalau

0 komentar:

Posting Komentar

Commanlah dengan Bahasa yang Sopan dan baik

By: Cilibur Inspirasi
FB:Facebook
TWET: Twiiter

QR Code Cilibur Inspirasi

QR Code Cilibur Inspirasi
Iwan Cilibur support Terbitkan Puisimu - Modify by Cilibur Inspirasi | Copyright of CILIBUR INSPIRASI.

Logo Cilibur inspirasi

Klik cek this out !
Ganti Ukurannya agar sesuai dengan Blog sahabat (width:150px; height:150px)

Mengenai Saya

Foto saya
Nama saya Iwan Muttaqin. Saya terjun di dunia Blogging sejak 20 Mei 2010 sampai sekarang. Maksud dan tujuan

Followers